METODOLOGI PENELITIAN
KHETRINA CITRA PUSPITA SARI
10321374
FKIP/MTK/VIC
HIPOTESIS
Pengertian
Hipotesis
atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
Menurut Sutrisno Hadi adalah tentang
pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya
hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari
jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Menurut Suharsimi Arikunto (1995:71)
hipotesis didefinisikan sebagai alternative dugaan jawaban yang dibuat oleh
penelitian bagi problematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara,yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.Dengan kedudukan
itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi juga dapat tumbang
sebagai kebenaran.
A.
Kategori
Rumusannya
1.
Hipotesis
Nihil (Nol)
Hipotesa nol sering
juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang
bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada
pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini
penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh:
Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model
Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan
Persamaan Linear ”.
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesa Kerja, atau
disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
Contoh:
Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model
Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa
Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika
Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
B.
Sifat
Variabel yang Akan Diuji
1. Hipotesis Hubungan
Hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan / pengaruh.
a. Hubungan Sejajar atau Tidak Timbal balik
Hipotesis yang
menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi
tidak menunjukkan sebab akibat.
Contoh: Hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia.
Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai
kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang
tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya
memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan
berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan
antara keduanya.
b. Hubungan Sejajar Timbal Balik
Hipotesis
hubungan antara dua variable atau lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh: Hubungan antara tingkat kekayaan dengan
kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat
kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c. Hubungan Sebab Akibat Tak Timbal
Balik
Hipotesis yang
menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua variable atau lebih
Contoh:
1)
Tingkat pengangguran berhubungan dengan tingkat
kriminalitas
2)
Tingkat keberhasilan peserta didik bergantung pada
cara belajar peserta didik itu sendiri
2. Hipotesis Perbedaan
Yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam
variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini
mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh:
a. Ada perbedaan pretasi belajar siswa
SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode
diskusi (penelitian eksperimen).
b. Ada perbedaan prestasi belajar siswa
SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian komparatif).
C.
Lingkup Variabel yang Diuji
1. Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor adalah hipotesis yang
mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian
Contoh:“Ada hubungan antara keadaan sosial
ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
2. Hipotesis Minor
Hipotesis Minor adalah hipotesis yang
terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari
hipotesis mayor).
Contoh:
a. Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
b. Ada hubungan antara pendapatan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
c. Ada hubungan antara kekayaan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar