Sabtu, 27 April 2013

"Tuhan" izinkan aku jatuh cinta

Seperti api yang menemukan kayu
Membakar dan menghanguskan.
Seperti panas yang mencairkan batuan es.
Hingga dingin itu menjadi salju.
Seperti ombak yang menghantam karang.
Tak bergeming,tapi pasti akan terkikis.
Sedikit, demi sedikit...Menghujam sanubari.
Dan terasa resah yang menyesak
saat nafsu membisikkan untuk sekedar menatap.
Untuk sekedar menyapa...Untuk sekedar berbicara.

Di sini ada hati yang terkapar.
Karena sikap yang tanpa sengaja membuat hatiku selalu gundah.
Ada yang salah dengan imanku.
Karena aku mulai tergoyahkan dengan apa yang ku pandang indah.
Ada yang mengganggu keteguhan imanku.
Karena aku mulai berkhayal ada bahu itu untuk bersandar.

Jika ini jatuh cinta.
Cukup satu yang bisa ku yakinkan.

Jatuh itu sakit.
Dan tentang sikap yang membuatku resah ini memang begitu sakit.
Semoga aku bisa melabuhkan cintaku hanya karena ALLOH.
Biarlah aku terus merasa jatuh.
Tapi aku akan bangkit untuk membangun cinta.
Cinta yang bisa menggapai surga.

Seorang ikhwan melintas dalam angan.
Tundukkan pandangan dan sikapku dengan Hijab ini
Agar rasa ini terjaga dengan dzikirMu.
Agar rasa ini menjadi halal setelah akad itu terucap.
Agar rasa ini menjadi indah pada masanya.

Tautkanlah hati kami dalam indahnya mencintai karenaMU.
Agar rasa ini menentramkan dan menyejukkan.
Agar rasa ini mengantarkanku menjadi bidadari dalam taman iman yang di
penuhi wangi bunga surga.
Pertemukan rasa kami dalam ridhoMU.
Setelah lelah menahan apa yang membuat resah.
Jika dia memang sebaik – baik pakaian untukku.

Maka satukanlah kami...

Origami Meri


Annyeong haseooo,,,,Kaka perkenalkan Q sicantik Meri,,,lihatlah sayapku indah dan juga cantik,,,jika Kaka memiliki aku dijamin Kaka tidak akan kecewa karena aku bisa menghiasi dan mempercantik almari dan juga meja belajar Kaka,,,,
,,,,,,,,,,,,,Coba dehhhhhhh,,,,,,,,,,,



Kamis, 25 April 2013

Hipotesis



METODOLOGI PENELITIAN
KHETRINA CITRA PUSPITA SARI
10321374
FKIP/MTK/VIC
HIPOTESIS

Pengertian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
Menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Menurut Suharsimi Arikunto (1995:71) hipotesis didefinisikan sebagai alternative dugaan jawaban yang dibuat oleh penelitian bagi problematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara,yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.Dengan kedudukan itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.
A.        Kategori Rumusannya
1.       Hipotesis Nihil (Nol)
Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam  penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh: Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
2.       Hipotesis Alternatif
Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,  atau  adanya perbedaan antara dua kelompok.
Contoh: Hipotesis Kerja (H1)  ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih  efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan  Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
B.        Sifat Variabel yang Akan Diuji
1.       Hipotesis Hubungan
Hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan / pengaruh.
a.    Hubungan Sejajar atau Tidak Timbal balik
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi tidak menunjukkan sebab akibat.
Contoh: Hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia.
Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan antara keduanya.

b.    Hubungan Sejajar Timbal Balik
Hipotesis hubungan antara dua variable atau lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh: Hubungan antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c.    Hubungan Sebab Akibat Tak Timbal Balik
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua variable atau lebih
Contoh:
1)    Tingkat pengangguran berhubungan dengan tingkat kriminalitas
2)      Tingkat keberhasilan peserta didik bergantung pada cara belajar peserta didik itu sendiri
2.        Hipotesis Perbedaan
Yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh:
a.       Ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
b.      Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian komparatif).
C.        Lingkup Variabel yang Diuji
1.    Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian
Contoh:“Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
2.    Hipotesis Minor
Hipotesis Minor adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh:
a.    Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi  belajar siswa SMP.
b.    Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
c.    Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.





Rabu, 24 April 2013

Variabel Penelitian



METODOLOGI PENELITIAN
KHETRINA CITRA PUSPITA SARI
10321374
FKIP/MTK/VIC
VARIABEL PENELITIAN

A.       Pengertian
1.         Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
2.         Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti
3.         Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen
4.         M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai
5.         Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
B.        Skala Pengukuran
1.         Variabel Nominal
Yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang lain
Contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
a.        Variabel Dikotomi
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.Data dikotomi adalah apabila nilai variabel hanya ada dua misalnya data jenis kelamin yang hanya punya nilai laki-laki dan perempuan
b.        Variabel Non Dikotomi
Yaitu suatu variabel yang lebih dari dua variabel
Contoh: Misalkan agama, status perkawinan, status sekolah
2.         Variabel Ordinal
Yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya.
Contoh: Tingkat prestasi (ranking), Satria terpandai.
3.         Variabel Interval
Yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang  sama.
Contoh: variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan sebagainya.
4.         Variabel ratio
Yaitu variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
C.        Sifatnya
1.         Variabel Aktif
Variabel dimanipulasikan oleh peneliti. Jika seorang peneliti memanipulasikan metode mengajar, cara menghukum mahasiswa, maka metode mengajar cara menghukum, adalah variabel-variabel aktif, karena variabel ini dapat dimanipulasikan.
Contoh: Kita dapat mengendalikan temperatur ruangan, atau tingkat hukuman yang diberikan guru pada murid, atau jumlah frekuensi kekerasan dalam acara televisi, atau jumlah insentif dalam kampanye Keluarga Berencana.
2.         Variabel Atribut
Variabel-variabel yang tidak dapat dimanipulasikan dinamakan variabel atribut, variabel-variabel atribut umumnya adalah karakteristik manusia seperti inelegensia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dan juga variabel-variabel yang merupakan objek inanimate (inanimate objects) seperti populasi, rumah tangga, daerah geografis, dan sebagainya.
Contoh: kita tidak dapat mengendalikan umur, tingkat kecerdasan, status sosial, atau jenis kelamin.
D.       Peranannya
1.         Variabel Bebas
Merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas
Contoh: jika dipikirkan ada hubungan antara konsumsi dan pendapatan, dimana dengan bertambahnya pendapatan,
(pendapatan adalah variabel bebas)
a.      Moderator
Peubah yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua.
Contoh: Hipotesis : Kecermatan membaca siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan lambat.
(Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki)
b.      Terkendali
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
c.       Rambang
Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hamper tidak diperhatikan terhaap variabel bebas maupun tergantung.
Contoh: Contoh dari judul penelitian:
Studi Komparatif Prestasi Belajar IPA yang pengajarannya menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa kelas II SMP Solo tahun 2000.
Maka dapat diindetifikasi:
1)      Variabel tergantungnya adalah prestasi belajar IPA
2)      Variabel bebasnya adalah metode demonstrasi dan ceramah
3)      Variabel moderatornya adalah siswa putra-putri
4)      Variabel kendalinya adalah kelas II SMP X
2.         Variabel Terikat
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau peubah bebas.
Contoh: Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya (B), maka pertanyaan atau masalah yang diajukan , “Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau lebih sedikit?”
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
3.         Variabel Intervening
Adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variabel dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara sistematis.
Contoh: Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel intervening : belajar