Seperti
api yang menemukan kayu
Membakar dan menghanguskan.
Seperti panas yang mencairkan batuan es.
Hingga dingin itu menjadi salju.
Seperti ombak yang menghantam karang.
Tak bergeming,tapi pasti akan terkikis.
Sedikit, demi sedikit...Menghujam sanubari.
Dan terasa resah yang menyesak
saat nafsu membisikkan untuk sekedar menatap.
Untuk sekedar menyapa...Untuk sekedar berbicara.
Di sini ada hati yang terkapar.
Karena sikap yang tanpa sengaja membuat hatiku selalu gundah.
Ada yang salah dengan imanku.
Karena aku mulai tergoyahkan dengan apa yang ku pandang indah.
Ada yang mengganggu keteguhan imanku.
Karena aku mulai berkhayal ada bahu itu untuk bersandar.
Jika ini jatuh cinta.
Cukup satu yang bisa ku yakinkan.
Jatuh itu sakit.
Dan tentang sikap yang membuatku resah ini memang begitu sakit.
Semoga aku bisa melabuhkan cintaku hanya karena ALLOH.
Biarlah aku terus merasa jatuh.
Tapi aku akan bangkit untuk membangun cinta.
Cinta yang bisa menggapai surga.
Seorang ikhwan melintas dalam angan.
Tundukkan pandangan dan sikapku dengan Hijab ini
Agar rasa ini terjaga dengan dzikirMu.
Agar rasa ini menjadi halal setelah akad itu terucap.
Agar rasa ini menjadi indah pada masanya.
Tautkanlah hati kami dalam indahnya mencintai karenaMU.
Agar rasa ini menentramkan dan menyejukkan.
Agar rasa ini mengantarkanku menjadi bidadari dalam taman iman yang di
penuhi wangi bunga surga.
Pertemukan rasa kami dalam ridhoMU.
Setelah lelah menahan apa yang membuat resah.
Jika dia memang sebaik – baik pakaian untukku.
Maka satukanlah kami...
khetrina citra
Sabtu, 27 April 2013
Origami Meri
Annyeong haseooo,,,,Kaka perkenalkan Q sicantik Meri,,,lihatlah sayapku indah dan juga cantik,,,jika Kaka memiliki aku dijamin Kaka tidak akan kecewa karena aku bisa menghiasi dan mempercantik almari dan juga meja belajar Kaka,,,,
,,,,,,,,,,,,,Coba dehhhhhhh,,,,,,,,,,,
Kamis, 25 April 2013
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
KHETRINA CITRA PUSPITA SARI
10321374
FKIP/MTK/VIC
HIPOTESIS
Pengertian
Hipotesis
atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
Menurut Sutrisno Hadi adalah tentang
pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya
hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari
jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Menurut Suharsimi Arikunto (1995:71)
hipotesis didefinisikan sebagai alternative dugaan jawaban yang dibuat oleh
penelitian bagi problematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara,yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.Dengan kedudukan
itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi juga dapat tumbang
sebagai kebenaran.
A.
Kategori
Rumusannya
1.
Hipotesis
Nihil (Nol)
Hipotesa nol sering
juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang
bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada
pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini
penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh:
Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model
Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan
Persamaan Linear ”.
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesa Kerja, atau
disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
Contoh:
Hipotesis Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model
Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa
Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika
Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
B.
Sifat
Variabel yang Akan Diuji
1. Hipotesis Hubungan
Hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan / pengaruh.
a. Hubungan Sejajar atau Tidak Timbal balik
Hipotesis yang
menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi
tidak menunjukkan sebab akibat.
Contoh: Hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia.
Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai
kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang
tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya
memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan
berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan
antara keduanya.
b. Hubungan Sejajar Timbal Balik
Hipotesis
hubungan antara dua variable atau lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh: Hubungan antara tingkat kekayaan dengan
kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat
kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c. Hubungan Sebab Akibat Tak Timbal
Balik
Hipotesis yang
menyatakan hubungan bersifat sebab akibat antara dua variable atau lebih
Contoh:
1)
Tingkat pengangguran berhubungan dengan tingkat
kriminalitas
2)
Tingkat keberhasilan peserta didik bergantung pada
cara belajar peserta didik itu sendiri
2. Hipotesis Perbedaan
Yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam
variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini
mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh:
a. Ada perbedaan pretasi belajar siswa
SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode
diskusi (penelitian eksperimen).
b. Ada perbedaan prestasi belajar siswa
SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian komparatif).
C.
Lingkup Variabel yang Diuji
1. Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor adalah hipotesis yang
mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian
Contoh:“Ada hubungan antara keadaan sosial
ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
2. Hipotesis Minor
Hipotesis Minor adalah hipotesis yang
terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari
hipotesis mayor).
Contoh:
a. Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
b. Ada hubungan antara pendapatan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
c. Ada hubungan antara kekayaan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
Rabu, 24 April 2013
Variabel Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
KHETRINA CITRA PUSPITA SARI
10321374
FKIP/MTK/VIC
VARIABEL PENELITIAN
A. Pengertian
1.
Suharsimi
Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
2.
Ibnu
Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah
objek pengamatan atau fenomena yang diteliti
3.
Sutrisno
Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan,
faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil
eksperimen
4.
M.
Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang
mempunyai bermacam-macam nilai
5.
Variabel
adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani,
pedagang).
B.
Skala
Pengukuran
1.
Variabel
Nominal
Yaitu
variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini
bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan
kategori yang lain
Contoh:
jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
a.
Variabel
Dikotomi
Variabel yang
mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.Data dikotomi adalah
apabila nilai variabel hanya ada dua misalnya data jenis kelamin yang hanya
punya nilai laki-laki dan perempuan
b.
Variabel
Non Dikotomi
Yaitu
suatu variabel yang lebih dari dua variabel
Contoh:
Misalkan agama, status perkawinan, status sekolah
2.
Variabel
Ordinal
Yaitu
variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang
tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di
bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya.
Contoh:
Tingkat prestasi (ranking), Satria terpandai.
3.
Variabel
Interval
Yaitu
variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu
diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama.
Contoh:
variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan
dalam skor, penghasilan dan sebagainya.
4.
Variabel
ratio
Yaitu
variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh:
berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri
2 kali lipat Upi.
C.
Sifatnya
1.
Variabel
Aktif
Variabel
dimanipulasikan oleh peneliti. Jika seorang peneliti memanipulasikan metode
mengajar, cara menghukum mahasiswa, maka metode mengajar cara menghukum, adalah
variabel-variabel aktif, karena variabel ini dapat dimanipulasikan.
Contoh:
Kita dapat mengendalikan temperatur ruangan, atau tingkat hukuman yang
diberikan guru pada murid, atau jumlah frekuensi kekerasan dalam acara
televisi, atau jumlah insentif dalam kampanye Keluarga Berencana.
2.
Variabel
Atribut
Variabel-variabel
yang tidak dapat dimanipulasikan dinamakan variabel atribut, variabel-variabel
atribut umumnya adalah karakteristik manusia seperti inelegensia, jenis
kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dan juga variabel-variabel yang
merupakan objek inanimate (inanimate objects) seperti populasi, rumah tangga,
daerah geografis, dan sebagainya.
Contoh:
kita tidak dapat mengendalikan umur, tingkat kecerdasan, status sosial, atau
jenis kelamin.
D. Peranannya
1.
Variabel
Bebas
Merupakan peubah
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah
tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas
Contoh:
jika dipikirkan ada hubungan antara konsumsi dan pendapatan, dimana dengan
bertambahnya pendapatan,
(pendapatan
adalah variabel bebas)
a. Moderator
Peubah yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah
bebas kedua.
Contoh:
Hipotesis : Kecermatan membaca siswa perempuan lebih baik
daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan
lambat.
(Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki)
b. Terkendali
Variabel
yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali,
atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh
peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat
kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur
tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
c. Rambang
Yaitu variabel
yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hamper tidak diperhatikan
terhaap variabel bebas maupun tergantung.
Contoh:
Contoh dari judul penelitian:
Studi Komparatif Prestasi Belajar IPA yang pengajarannya menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa kelas II SMP Solo tahun 2000.
Maka dapat diindetifikasi:
Studi Komparatif Prestasi Belajar IPA yang pengajarannya menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa kelas II SMP Solo tahun 2000.
Maka dapat diindetifikasi:
1)
Variabel tergantungnya adalah prestasi
belajar IPA
2)
Variabel bebasnya adalah metode
demonstrasi dan ceramah
3)
Variabel moderatornya adalah siswa
putra-putri
4)
Variabel kendalinya adalah kelas II
SMP X
2.
Variabel
Terikat
Merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
sebab atau peubah bebas.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua
variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya
(B), maka pertanyaan atau masalah yang diajukan , “Bagaimanakah prestasi
belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau
lebih sedikit?”
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
3.
Variabel Intervening
Adalah peubah yang
secara teoritis mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independent (peubah bebas) dengan variabel dependent (peubah terikat),
akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara sistematis.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat
terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur
meningkat.
Variabel intervening : belajar
Langganan:
Postingan (Atom)